Jumat, 17 Oktober 2014

Keshalihan Muhammad Al Fatih

 MUHAMMAD AL-FATIH

Berikut adalah cerita seorang pemimpin yang baik, yang patut kita ditiru dalam ketangguhan, kecerdasan dan kesalehannya. Dan bisa tiru juga cara dalam memilih imam shalat seperti shalat jum'at...

Sang pedang malam, Muhammad Al-Fatih adalah ahli qiyamul lail yang selalu kontak dengan Allah. Dia selalu taqarrub, mendekatkan diri kepadanya. saat kecil ia didik oleh seorang ulama pilihan, Syaikh Aaq Syamsuddin yang menajarkan banyak disiplin ilmu hingga ia menjadi remaja.
 Muhammad Al-Fatih memiliki suatu kebiasaan yaitu, dia selalu berkeliling setiap malam, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Dia sengaja berkeliling untuk memastikan apakah rakyat dan teman-temannya terbangun dan meneggakn shalat malam, ataukah tidak?
 Kesalehan Muhammad Al-Fatih terbukti ketika satu hari, muncul persoalan pada saat pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum'at kali pertama di konstantinopel " Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum'at?" . Namun, tidak ada seseorang pun yang berani menawarkan diri. Melihat hal itu, Muhammad Al-fatih segera bangun dari tempat duduknya, dan meminta kepada seluruh jama'ah untuk sama-sama berdiri. Kemudian, beliau bertanya: "Siapakah yang diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil balighnya hingga hari ini pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu, silahkan duduk?!"
subhanallah tidak ada seoarang pun diantara pasukan islam yang dudukk. Semuanya masih tegak berdiri. Artinya, pasukan islam yang dipimpin Muhammad Al-Fatih sejak mereka remaja hingga pada hari itu, tidak ada sekalipun, mereka melalaikan shalat fardhu.
 Muhammad Al-Fatih tersenyum, kemudian bertanya untuk yang kali kedua:
"Siapa di antara kalian yang sejak akhil baligh dahulu hingga pada hari ini, pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib? kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib sekali saja, silahkan duduk!".
 Sebagian diantara pasukan islam yang  merasa pernah meninggalkannya, mereka segera duduk. Namun sebagian besar di antara pasukkan islam tersebut masih tegak berdiri. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka bernilai tingga, sungguh jujur.
 Muhammad Al-Fath kembali berseru sambil mengedarkan matanya kepada seluruh pasukannya yang masih berdiri tegak :
Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajjud di kesunyian malam? bagi yang merasa pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silahkan duduk!".
  Apa yang terjadi? pasukan islam yang tadinya masih banyak berdiri tegak dengan segera duduk rapih kembali, Namun, ada pemandangan yang menakjubkan, ternyata masih ada seorang yang tetap berdiri. Siapakah dia? Dia adalah Muhammad Al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel. Dialah yang pantas menjadi imam shalat jum'at pada hari itu karena hanya Muhammad Al-Fatih yang sejak akhil baligh dan remajanya selalu mengisi kesunyian malamnya dengan bersujud kepada Allah, tidak kosong semalam pun. Kalau dia pernah meninggalkan shalat rawatib, secara logika tentu dia tidak pernah lalai dalam shalat fardhu, bahkan dia tunaikan dalam shalat berjama'ah . Subhanallah!.
 Berkat jiwa kepahlawan, keberanian, kesalehan, kecerdasan dan prestasi inilah, Muhammad II bin Murad II diberi gelar Al-Fatih (sang penakluk). itulah kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, yaitu Muhammad Al-Fatih. Keberadaannya yang luar biasa telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
"Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat amir(panglima perang) adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya."(HR.Ahmad)

Rabu, 15 Oktober 2014

Optimasi Daya dan Karakterisadi Getaran pada Turbin Angin

Pemanfaatan energi angin di Indonesia dewasa ini diarahkan untuk listrik dalam skala kecil, dan berkontribusi sebagai energi altematif di masa mendatang. Informasi kecepatan angin menunjukkan bahwa penggunaan turbin angin kecil adalah potensial, sementara penggunaan turbin angin besar juga dimungkinkan. Dengan terus berkembangnya teknologi energi angin dan meningkatnya kebutuhan energi, sistem energi angin akan semakin berdaya.Penelitian mengenai turbin angin saat ini sedang mengalami perkembangan guna mendapatkan daya output yang optimal. Untuk mendapatkan daya yang lebih baik ditambahkan alat yang dinamakan diffuser, yang berfungsi guna meningkatkan kecepatan angin pada blade turbin. Optimasi daya output pada turbin angin dapat ditingkatkan dengan cara membuat variasi pada variabel pada diffuser,yakni variabel variasi  5 sudut diffuser yang berbeda dan  3 variasi kecepatan pada sistem guna mencari hubungan karakteristik daya, putaran maupun karakteristik getaran dan noise (bunyi)  yang terjadi pada sistem, karakteristik getaran pada sistem turbin angin sangat mempengaruhi kinerja optimasi turbin angin, hal ini dapat menyebabkan kegagalan (failure) bila terjadi resonansi pada sistem turbin angin.

Energi Angin
Menurut beberapa literatur, kecepatan angin yang dikehendaki untuk kincir angin berada pada kelas yang berbeda-beda, dimana angin bertiup pada 3 m/s sampai 20 m/s. Indonesia belum memiliki peta angin dimana pada setiap daerah dimonitor kecepatan angin sebagai referensi untuk pembangunan kincir angin dan untuk keperluan lainnya, seperti penerbangan. Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa

engertian kincir angin
Turbin Angin atau kincir angin berfungsi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanis kemudian dikonversikan menjadi energi listrik. Sistem turbin angin yang baik harus didesain untuk dapat beroperasi pada kecepatan sudut yang tetap pada kecepatan angin yang berubah-ubah agar didapat frekuensi yang konstan. Dalam perencanaannya sangat penting untuk menjaga agar perbandingan daya dan berat sekecil mungkin, sebab ini dapat mengurangi tegangan dan getaran yang diakibatkan oleh daya dan sentrifugal sudu. Secara teoritis jumlah daya yang bisa diserap oleh kincir angin adalah 59% untuk turbin, disebabkan adanya rugi-rugi daya yang terjadi

Berdasarkan hukum kekekalan massa, pemampatan luas penanmpang akan menghasilkan peningkatan kecepatan aliran seperti pada persamaan

Keterangan

  •         ρ1     : massa jenis udara bebas( kg/m3)
  •         A1    : luas diffuser (m2)
  •         V1   : kecepatan udara luar (m/s)
  •         ρ2  :massa jenis udara di diffuser (kg/m3)
  •            A2  : luas penampang rotor blade (m2)
  •            V2  : kecepatan udara dalam diffuser (m/s)

Pada kecepatan rata-rata kurang dari 100 m/s penurunan luas penampang akan berbanding terbalik dengan kenaikan kecepatan.  Jika koefisien daya yang dimiliki suatu sistem berharga konstan , maka kenaikan daya yang dihasilkan adalah pangkat tiga dari kenaikan kecepatan angin. Hal tersebut sesuai dengan persamaan :
Keterangan :



P : Power                                         (Watt)
ρ : massa jenis fluida                  ( kg/m3)  
D: diameter rotor                         ( m )
V : kecepatan fluida                             (m/s)
Cp : koefisien performance
                


Diffuser

Merupakan salah satu peralatan guna meningkatkan daya output pada turbin angin, penggunaan desain ini disebut dengan DAWT ( Diffuser Augmented Wind Turbine). Hal ini disebabkan Saluran sekitar rotor meningkatkan laju aliran udara melalui daerah tersebut tersapu oleh
rotor, sehingga meningkatkan kecepatan angin di rotor. Oleh karena jarak efektif
kecepatan angin untuk menghasilkan daya yang diinginkan lebih lebar dari yang sesuai dengan
konvensional desain. DAWTs juga memiliki daya yang lebih tinggi per unit areal rotor dari
turbin tanpa diffuser. Keuntungan lain menggunakan diffuser dapat meningkatkan daya maksimum teoritis dari turbin angin ,dan berhubungan dengan perbedaan tekanan dan kecepatan aliran di saluran. Salah satu kelemahan menggunakan diffuser adalah bahwa berat keseluruhan dari
struktur meningkat, hal ini menyebabkan respon frekuensi pada turbin meningkat sehingga resiko penurunan kinerja lebih besar dibandingkan dengan turbin angin non- diffuser. 

 Sifat Getaran
Getaran secara teknis didefenisikan sebagai gerak osilasi dari suatu objek terhadap posisi objek awal/diam, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4. Gerakan massa dari posisi awal menuju atas dan bawah lalu kembali ke posisi semula, dan akan melanjutkan geraknya disebut sebagai satu siklus getar. Waktu yang dibutuhkan  untuk satu siklus disebut sebagai periode getaran. Jumlah siklus pada suatu selang waktu tertentu disebut sebagai frekuensi getaran.
Frekuensi adalah salah satu karakteristik dasar yang digunakan untuk mengukur dan menggambarkan getaran. Karakteristik lainnya yaitu perpindahan,  kecepatan dan percepatan. Setiap karakteristik ini menggambarkan tingkat getaran,

 Analisa Sinyal Getaran dan Identifikasi Penyebab Getaran
Pada mesin yang beroperasi dalam kondisi paling baik sekalipun, pemantauan sinyal getaran akan memunculkan amplitudo, meskipun berada pada tingkat getaran yang dapat diterima. Suatu perubahan adalah dampak yang wajar dari adanya perubahan kondisi operasi, misalnya: perubahan suhu, perubahan beban, keausan, dan fluktuasi dari lingkungan mesin. Dan pada saat amplitudo berada diatas baseline, maka trend perlu dicermati oleh teknisi agar tetap secara kontinu menguji kebutuhan potensial terhadap:
a. Adanya perubahan kondisi operasi mesin yang sementara
b. Penjadwalan dini terhadap tindakan perbaikan
c. Penghentian segera operasi mesin oleh karena adanya kenaikan yang signifikan dari amplitudo getaran mesin.


METODE PENELITIAN/PELAKSANAAN

ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat- alat yang diperlukan selama tahapan penelitian ini memrlukan peralatan sebagai berikut:


Nama Alat                                                                              Jumlah



a.       Diffuser                                                                                                 5
b.      Turbin Loopwing                                                                                  1  
c.       Alat pengukur daya                                                                              1
d.      Sensor accelerometer                                                                            5
e.      Amplifier                                                                                              2
f.        Laptop /komputer                                                                                1
g.       Alternator                                                                                            1
h.      Tacchometer                                                                                        1
i.         Microphone                                                                                         5



HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     Karakteristik  Turbin Angin
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik berdasarkan dari pengolahan data –data yang didapatkan selama pengambilan data percobaan di lapangan, penyajian  dalam bentuk grafik akan memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk mendapatkan sifat dan karakteristik tiap variabel yang dibandingan. Dalam grafik terdapat beberapa variabel yang dibandingkan. Yang pertama yakni grafik hubungan antara Cp dan tip speed rasio. Grafik kedua adalah hubungan antara Ct dan tip speed rasio. Grafik ketiga adalah hubungan antara rpm dan torsi. Grafik ketiga adalah hubungan antar daya dan rpm. Dalam penelitian ini terdapat 5 obyek penelitian dengan parameter yang berbeda  kemudian dibandingkan dalam bentuk grafik untuk mendapatkan karakteristik tiap model obyek penelitian. Model  penelitian akan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.

Tabel 4.1 Keterangan model diffuser

         No  
               Model
        Keterangan
          1   
                 1      
      Turbin angin tanpa diffuser
          2  
                 2
      Turbin angin rasio luas 4,65 panjang 900 cm
          3
                 3
     Turbin angin rasio luas 5,2 panjang 900 cm
          4
                 4
      Turbin angin rasio luas 5,8 panjang 900 cm




Selasa, 14 Oktober 2014

Penelitian Turbin Angin

Penggunaan turbin angin bersudu loopwing saat ini masih jarang pemanfaatannya, namun memiliki keunggulan,salah satunya mampu bekerja pada putaran rendah, tidak berisik, efisiensi tinggi. Penambahan diffuser pada turbin angin berpotensi mampu meningkatkan efisiensi turbin angin.
Pada penelitian ini akan membahas unjuk kerja turbin angin bersudu loopwing dengan penambahan diffuser yang bervariasi rasio luasnya.Pada penelitian ini, dilakukan pengujian dengan menggunakan turbin angin bersudu loopwing dengan diameter 50 cm, menggunakan variasi diffuser rasio luas yang berbeda pada parameter panjang diffuser yang berbeda dan panjang diffuser konstan. Parameter panjang yang digunakan adalah 70 cm, 80 cm, 90 cm , variabel diffuser yang digunakan adalah rasio luas (β) 3,8, 4,1, 4,7. Untuk variasi diffuser dengan panjang konstan (90 cm) menggunakan rasio luas (β) 4,7, 5,3, dan 5,9. Diuji pada 3 variasi kecepatan angin yakni, 4,08 m/s, 4,81 m/s, dan 5,99 m/s. Parameter yang dianalisa pada percobaan ini daya,koefisien daya, torsi, putaran poros, tip speed rasio, cut in speed, koefisien torsi.

Pada percobaan diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin di depan turbin angin bersudu loopwing dengan penambahan diffuser, sehingga mampu meningkatkan unjuk kerja yang lebih besar. Model diffuser paling optimal yakni model diffuser dengan rasio 5,3. Semakin bertambah besar variasi rasio luas maka performa turbin angin meningkat, hal ini terjadi pada model 1.1(β=3,8) hingga model 2.1 (β=4,7)., namun hal ini tidak berlaku pada model 2.2 (β=5,9)  dimana kenaikannya tidak terlalu signifikan.





Model Penelitian Turbin Angin dengan Penambahan Diffuser